Tuesday, March 15, 2011

Batasi Hanya 35 Siswa Per Kelas

rsbi, rintisan sekolah bertaraf internasional, ssi, sekolah standar internasional, smpn8, malang, smpn 8 malang


MALANG- Selain program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), ada yang namanya program kelas bilingual. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah program bilingual ini sebenarnya hampir sama dengan RSBI. Sebab kelas bilingual diumpamakan sebagai jenjang sebelum menjadi kelas RSBI.


Salah satu sekolah jenjang SMP yang menyelenggarakan program ini adalah SMPN 8 Malang. Tahun ini penyelenggaraannya sudah masuk tahun kelima. “Setiap tahun kami membatasi kuota hanya 25 sampai 30 siswa saja untuk satu kelas,” ungkap Kepala SMPN 8 Malang, Gunarso kepada Malang Post.


Karena keterbatasan tenaga guru yang berkompeten mengajar di kelas bilingual, lanjutnya, sementara ini program bilingual SMPN 8 baru dibuka untuk satu kelas saja. Namun ke depan ia berharap bisa menambah kelas bilingualnya. Mengingat setiap tahun peminat program ini mencapai lebih dari 100 orang. Dan komite sekolah serta wali murid pun sudah menginginkan adanya penambahan kelas.


Siswa di kelas bilingual, kata dia, diseleksi setelah proses penerimaan siswa secara online melalui model penerimaan siswa baru (PSB) online Kota Malang. Selanjutnya setelah kuota siswa baru terpenuhi, sekolah mengedarkan informasi terkait program bilingual ini. Informasi ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan orang tua siswa apakah akan mendaftarkan anaknya di kelas bilingual. Sebab ada perbedaan biaya studi antara siswa regular dan bilingual. Dari segi biaya misalnya, di program ini berlaku SPP bulanan yang besarannya Rp 150 ribu. Sementara siswa regular hanya dikenai biaya sukarela dan bebas SPP. Besaran sumbangan siswa kelas bilingual di awal tahun ajaran baru juga lebih tinggi berkisar antara Rp 2,5 juta sementara siswa regular hanya Rp 1 juta.


"Dana ini dipergunakan untuk keperluan siswa belajar, mulai dari fasilitas hingga peningkatan kualitas SDM guru," bebernya. Di kelas bilingual, menurutnya, banyak kegiatan yang dilakukan untuk peningkatan kompetensi siswa. Misalnya mendatangkan native speaker dan juga memberikan pelatihan Bahasa Inggris untuk guru.


Siswa yang bisa masuk di kelas bilingual lanjutnya terlebih dahulu harus mengikuti seleksi. Seleksi ini meliputi kemampuan berbahasa Inggris aktif dan juga tes mata pelajaran tertentu. Ditegaskannya siswa yang masuk ke program ini belum tentu adalah siswa unggulan. Sebab bisa jadi siswa dengan NUN tertinggi yang masuk ke SMAN 8 tidak mau masuk di kelas regular. Baik karena pertimbangan biaya atau lainnya. Siswa kelas bilingual adalah mereka yang berminat dan mampu mengikuti pembelajaran di kelas ini.


Disinggung tentang kemungkinan menjadikan program bilingual sebagai kelas internasional lanjutnya menjadi kewenangan penuh pemerintah pusat. Apalagi di Kota Malang sudah ada dua SMP RSBI yaitu SMPN 1 dan SMPN 5. Sementara dalam aturan pemerintah pusat, di satu kabupaten kota minimal ada satu sekolah RSBI di tiap jenjang.


Terkait program sister school yang menjadi tren dan wajib di sekolah RSBI, Gunarso mengakui saat ini SMPN 8 Malang belum memprogramkannya. Sebab yang dilakukan sekolah saat ini adalah memantapkan program terutama dalam hal SDM dan juga fasilitas sekolah.

Bejubel Market Place Terbaik Indonesia
Voucher Hotel Murah di RajaKamar.Com
Adira Asuransi Kendaraan Terbaik Indonesia
Ban Terbaik di Indonesia GT Radial
Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment